KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bioteknologi”.
Salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
berjasa mengajarkan dan menyebarkan ajaran islam kepada seluruh umat.
Kehidupan
manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya bioteknologi, yang
semakin berkembang.Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara sederhana
tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini
membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape
singkong dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi
makanan.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Bapak Asep Robby,
S.Kep., Ners , selaku dosen mata kuliah biologi,
2.
orang tua tercints yang
telah membantu baik moril maupun materi,
3.
rekan-rekan yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini bukanlah hasil karya yang sempurna, baik dari segi penulisan,
bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih
baik di masa yang akan datang. Amiin.
Tasikmalaya, Desember 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
D.
Kegunaan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bioteknologi
B.
Perkembangan
Bioteknologi
C.
Jenis-jenis
Bioteknologi
D.
Manfaat Bioteknologi
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
|
|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terdapat jutaan
organisme di bumi dengan bentuk dan struktur yang beranekaragam. Organisme yang
dikira tidak memiliki manfaat ternyata memiliki potensi yang cukup besar bagi
manusia. Oleh sebab itu manusia dengan kecerdasan
berpikirnya mencoba untuk mengembangkan dan menggunakannya seluruh organisme di
bumi demi kesejahteraan kehidupan umat manusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip
ilmiah yang menggunakan makhluk hidup atau organisme untuk menghasilkan produk dan jasaguna
kepentingan manusia disebut bioteknologi
Hampir semua
orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun
mereka kurang mengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi
terdengar asing bagi mereka. Namun, apabila mereka diberitahu bahwa pembuatan
tempe, tape dan kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah mereka
mulai sedikit mengerti apa yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada mulanya
bioteknologi memang didominasi untuk memproduksi makanan.
Seiring perkembangan
zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar dapat memperoleh suatu
produk yang bermanfaat. Dan akhirnya pun mereka berhasil menemukan
produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
perkembangan bioteknologi mulai dari bioteknologi konvensional hingga menuju
bioteknologi modern ?
2.
Apakah perbedaan antara
bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern ?
3.
Bagaimanakah dampak
positif maupun negatif dari bioteknologi yang terus berkembang ini ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
perkembangan bioteknologi mulai dari bioteknologi konvensional hingga
bioteknologi modern.
2.
Untuk mengetahui
perbedaan antara bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
3.
Untuk mengetahui dampak
positif maupun negatif dari bioteknologi yang terus berkembang
D.
Kegunaan Makalah
1.
Secara Teoretis
Secara teoretis, makalah ini
berguna sebagai pembelajaran dan memperluas pengetahuan atau wawasan mahasiswa.
2.
Secara Praktis
Secara praktis, makalah ini berguna
untuk bekal atau untuk dipraktekan di masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bioteknologi
Beberapa ilmuwan mencoba memberikan definisi
bioteknologi, diantaranya :
1.
Sylvia A. Mender
Menurut Mender, bioteknologi merupakan istilah yang
digunakan untuk menunjukkan penggunaan sistem biologi yang bertujuan
menghasilkan suatu produk yang sesuai denagn keinginan manusia. Sejak awal
peradaban, terutama era Mendel, manusia banyak melakukan persilangan, baik
persilangan antar tumbuhan maupun persilangan antar hewan untuk menghasilkan
sifat unggul yang diinginkan.
2.
Ricky Lewis
Ricky Lewis menyebut
bioteknologi dengan istilah rekayasa genetika (genethic engineering).
Penggunaan istilah rekayasa genetika ini didasarkan atas manipulasi deoxyribbo-nucleic-acid (DNA) suatu makhluk
hidup. Di dalam bioteknologi dilakukan rekayasa organisme atau komponen
organisme untuk menghasilkan barang dan jasa yang penting dan menguntungkan
bagi kehidupan manusia.
B.
Perkembangan
Bioteknologi
Sekitar 8000 tahun yang lalu, bangsa Mesir kuno
menggunakan sejenis mikroba Yeast saccharomyces atau ragi untuk pembuatan roti.
Dalam adonan roti, gelembung gas yang dihasilkan dalam proses fermentasi,
membuat roti jadi empuk sehingga enak dimakan.
Ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme
pada tingkat sel untuk tujuan pangan. Sehingga ilmu tua bioteknologi
(konvensional) adalah penggunaan jasad renik atau makhluk hidup secara umum
pada tingkat sel atau disebut seluler.
Bioteknologi modern lahir pada tahun 1970-an dengan
munculnya teknologi DNA rekombinan. Ilmuwan dari Universitas Kalifornia di San
Fransisco (UCSF) bernama Herbert Boyer berhasil mengembangkan teknologi canggih
untuk dapat memotong rantai DNA lalu menyambungnya lagi. Tetapi karena materi
DNA berukuran sangat kecil, hal ini tidak dapat dibuktikan dengan melihat
langsung karena jumlahnya juga sangat sedikit. Seorang ilmuwan lain dari
Universitas Stanford bernama Stanley Cohen menemukan cara bagaimana memasukkan
materi DNA berbentuk lingkaran atau plasmid ke dalam sel. Walau tinggal
berjarak hanya 60 km saja, keduanya tidak pernah bisa bertemu sehingga dapat
menyatukan teknologi yang dimilikinya itu. Sampai akhirnya pada tahun 1972,
keduanya bertemu di sebuah pertemuan ilmiah, ribuan kilometer dari tempat
mereka tinggal dan bekerja di Kalifornia, yaitu di Hawaii. DNA yang sudah
disambung lagi dengan teknologi Boyer dapat diperbanyak dengan memasukkan ke
dalam sel bakteri dengan teknologi Cohen.
Karena bakteri berkembang biak sangat cepat, DNA
yang telah dimasukkan pun jadi banyak dalam waktu singkat, sehingga dapat dicek
keberadaannya dengan mudah. Inilah inti dari teknologi DNA rekombinan.
DNA adalah salah satu molekul biologi penyusun sel.
Penggunaan molekul biologi itu, bahkan sampai kepada kemampuan memanipulasi
atau merekayasa adalah revolusi teknologi yang menyebabkan lahirnya
bioteknologi modern. Jadi, ada perubahaan dalam bioteknologi tua menjadi
bioteknologi modern yaitu perubahan penggunaan materi hayati dari tingkat sel
atau seluler ke tingkat molekul atau molekuler.
Hingga sampai
saat ini, perkembangan bioteknologi terus mengalami perkembangan yang sangat
pesat hingga ditemukan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan bahkan
teknologi kloning yang menjadi kontroversi hingga saat ini. Berbagai
bioteknologi ini masih dimungkinkan akan terus berkembang untuk memperoleh
produk baru yang menguntungkan bagi kehidupan manusia.
C.
Jenis-jenis
Bioteknologi
Bioteknologi
dapat dibedakan menjadi dua, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern. Berikut ini akan dijelaskan beberapa perbedaan antara bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern
1.
Bioteknologi
Konvensional
Dalam bioteknologi konvensional, biasanya hanya
memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur dalam memproduksi
alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan lainnya seperti kecap, tahu, dan
tempe.
Adapun ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah
sebagai berikut :
a)
Dilakukan tanpa
dilandasi prinsip-prinsip ilmiah,
b)
Dilakukan hanya
berdasarkan pada pengalaman yang diwariskan masyarakat secara turun-temurun,
c)
Pada umumnya, belum
dapat diproduksi secara massal karena produknya hanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah tangga saja
Penerapan bioteknologi tradisional mencakup beberapa
aspek kehidupan, salah satunya yaitu pada bidang pengolahan pangan. Bahan
pangan yang mengalami proses bioteknologi akan menjadi bahan pangan yang lebih
berkualitas, lebih tahan lama, lebih segar, dan meningkatkan nilai tambah bahan
pangan, yang tentu saja berpeluang besar untuk meningkatkan nilai jual bahan
pangan tersebut.
2.
Bioteknologi Modern
Pada saat ini, bioteknolog modern semakin berkembang
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah. Prinsip-prinsip itu meliputi
pemahaman tentang proses, peralatan yang digunakan, pemrosesan hasil dengan
mesin, pengepakan, dan pemasaran. Dalam meningkatkan nilai tambah suatu bahan,
bioteknologi modern memanfaatkan mikroorganisme. Mikroorganisme itu misalnya
sebagai penghasil obat (penicillium), sebagai pupuk pada tanaman (rhizobium),
sebagai bahan makanan yaitu ganggang biru (spirulina) dan lainnya.
Bioteknologi modern memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a)
Menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan suatu produk. Penggunaan makhluk hidup ini karena :
1)
Makhluk hidup dapat
dikembangkan secara aseksual sehingga jika dipelihara secara terus- menerus
memiliki sifat yang tetap.
2)
Mahkluk hidup dapat
diperoleh dengan mudah.
3)
Sifat makhluk hidup
dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan misalnya melalui persilangan.
4)
makhluk hidup
senantiasa berkembang biak, sehingga merupakan sumber daya alam yang dapat
dipulihkan.
b)
Menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dalam menghasilkan suatu produk.
Prinsip-prinsip itu sebagai berikut :
1)
Pemahaman tentang proses,
2) Peralatan
yang digunakan,
3)
Pemrosesan hasil dengan
mesin,
4)
Pengepakan,
5)
Pemasaran,
6)
Merupakan hasil
pengkajian dari berbagai ilmu,
7)
Dapat diproduksi dalam
jumlah banyak.
Pemanfaatan bioteknologi modern dilakukan dalam
berbagai bidang misalnya dalam bidang perkebunan dan pertanian, bidang
kesehatan, bidang peternakan, dan lainnya.
D.
Manfaat Bioteknologi
Bioteknologi sangatlah
menjanjikan dalam bidang kedokteran, pengelolaan lingkungan, produksi makanan,
dan pertanian.
1.
Kesehatan Khususnya
dalam Bidang Kedokteran
Pemanfaatan bioteknologi dalam bidang ini yaitu
adanya vitamain dan asam amino melalui bantuan mikroorganisme. Pada umumnya
manusia mendapat vitamin sari makanan yang dikonsumsi, kini mereka dapat
memperolehnya dengan bantuan mikroorganisme. Melalui teknik kultur dan
pemeliharaan mikroorganisme tertentu, kemudian mengekstraknya, maka diperoleh
beberapa jenis vitamin dan asam amino.
Di dunia kedokteran banyak obat-obatan yang tercipta
dari produk hasil bioteknologi. Kini obat-obatan tersebut tersedia untuk
mengobati penyakit. Misalnya insulin, sekarang sudah tersedia untuk mengobati
diabetes dan hormon pertumbuhan yang dipakai untuk mengobati gangguan
pertumbuhan serta mempercepat penyembuhan luka.
Diantara kegunaan bioteknologi bidang farmasi adalah penggunaan teknologi DNA rekombinan
untuk memodifikasi bakteri Eschericia coli untuk menghasilkan insulin manusia yang
dilakukan di Gennetech tahun 1978.
Bioteknologi memberikan metode baru untuk membuat
vaksin bagi pencegahan penyakit seperti Hepatitis B dan untuk membantu
mendeteksi dan mendiagnosis penyakit karena virus serta kelainan bawaan.
2.
Pengelolaan Lingkungan
Pada saat ini, bioteknologi membuka peluang baru
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Misalnya, bakteri yang
direkayasa secara genetik bisa digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi
produk yang berguna atau untuk membersihkan tumpahan minyak.
3.
Produksi Makanan
Bioteknologi juga berperan dalam produksi makanan.
Di mana bioteknologi memainkan perang penting dengan menyediakan bahan makanan,
vitamin, dan enzim untuk mengolah makanan yang lebih banyak dan lebih
berkualitas.
Penerapan bioteknologi tradisional mencakup beberapa
aspek kehidupan, salah satunya yaitu pada bidang pengolahan pangan.
a.
Tempe
Tempe merupakan salah satu jenis makanan tradisional
Indonesia yang terbuat dari kedelai, yang dalam proses pembuatannya mendapatkan
bantuan dari jamur
Rhizopus. Seperti makanan produk kedelai lainnya,
tempe mempunyai kandungan gizi yang tinggi.
b.
Kecap
Kecap merupakan bumbu makanan yang sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia. Kecap yang mempunyai warna cokelat kehitaman,
berbau khas, dengan rasa asin atau pun manis, serta dapat menyedapkan makanan.
Dalam pembuatan kecap, mendapatkan bantuan dari jamur Aspergillus dan Rhizopus.
c.
Tahu
Tahu merupakan salah satu makanan olahan yang juga
berbahan baku kacang kedelai. Tahu dapat dikatakan sebagai produk teknologi
karena dalam proses pembuatannya juga melibatkan aktivitas organisme, seperti
halnya dalam proses pembuatan tempe dan kecap seperti di atas. Dalam proses
pembuatannya, tahu mendapatkan bantuan dari bakteri penghasil asam.
4.
Pertanian
Sekarang di era globalisasi ini, para ilmuwan mampu
meningkatkan kualitas buah dan sayuran, memperpanjang waktu simpan makanan agar
dapat disimpan lebih lama. Di masa mendatang, para ahli bioteknologi diharapkan
mampu menghasilkan tanaman yang tahan terhadap kondisi iklim yang buruk.
Seperti kondisi iklim yang kering, panas ataupun dingin, sehingga petani dapat
memanfaatkan tanah tersebut.
Pemanfaatan bioteknologi modern dalam bidang
perkebunan dan pertanian.
Pemanfaatan bioteknologi modern dalam bidang perkebunan
dan pertanian bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat
seperti meningkatkan produksi, memperbaiki kualitas dan lainnya. Salah satu
pemanfaatan bioteknologi modern dalam bidang ini yaitu kultur jaringan.
Kultur jaringan yaitu membudidayakan suatu jaringan
tanaman menjadi tanaman baru yang memiliki sifat seperti induknya. Jaringan
tanaman yang diambil yaitu pada jaringan yang masih muda agar mudah tumbuh,
seperti pada jaringan meristem, misalnya pada daun muda, ujung akar, ujung batang,
dan lainnya.
Penggunaan kultur jaringan mempunyai keuntungan
yaitu bibit tanaman yang didapatkan memiliki sifat yang sama dengan induknya,
bibit tanaman dapat diproduksi dalam jumlah banyak dalam waktu singkat, lahan
yang digunakan tidak terlalu luas, dan lainnya.
5.
Peternakan
Pemanfaatan dalam bidang ini misalnya pemberian
vaksin dan hormon pertumbuhan pada ternak. Penggunaan hormon pertumbuhan pada
hewan ternak dapat meningkatkan produksi daging, susu, ataupun telur. Hormon
pertumbuhan itu dapat dibuat dengan cara mengklon pengatur pertumbuhan,
kemudian menyisipkannya ke dalam mikroorganisme, sehingga mikroorganisme
tersebut menghasilkan hormon tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Perkembangan
bioteknologi dimulai dari bioteknologi konvensional menuju bioteknologi modern.
2.
Bioteknologi konvensional
bersifat sederhana dengan menggunakan organisme yang pada mulanya
pemanfaatannya hanya bersifat coba-coba dan belum berdasarkan prinsip ilmiah.
3.
Bioteknologi modern
saat ini sudah menggunakan prinsip ilmiah dalam pemanfaatan organisme dalam
menghasilkan suatu produk.
4.
Perbedaan antara
bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern adalah terletak pada
penggunaan prinsip ilmiah, dasar pembuatan produk bioteknologi dan jumlah hasil
produksi yang dihasilkan.
5.
Dampak positif dari
bioteknologi adalah diperolehnya bibit unggul tanaman dengan rekayasa genetika,
dapat memperbanyak tanaman dengan cara kultur jaringan dll. Sedangkan dampak
negatif dari bioteknologi adalah munculnya organisme transgenik, kontroversi
bayi tabung dll.
B.
Saran
Makalah ini
merupakan makalah yang berisi informasi dan wawasan mengenai bioteknologi.
Sesuai dengan tujuan makalah ini, kami mengharapkan agar pembaca dapat lebih
memahami tentang informasi yang terkandung dalam makalah ini. Oleh sebab itu,
makalah ini sebaiknya dibaca dengan cermat dan teliti agar pembaca dapat
benar-benar memahami isinya dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar